Ayo gabung Neobux ! anda dibayar untuk tiap iklan yang anda klik

Rabu, 09 Juli 2008

Just Leadership....!!!

Oleh Ahmadi Addy Saputra (Boy 97)

Saat saya menulis artikel ini saya belum sempat membuka Kamus Bahasa Inggris-Indonesia untuk sekedar mengetahui arti bahasa "leadership". Kata itu terlintas begitu saja tadi pagi ketika saya berdiskusi dengan rekan-rekan kerja saya sebagai kesimpulan dari obrolan ringan di agenda rutin "sarapan pagi" di warung pojok kantor. Setahu saya leadership memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia yaitu kepemimpinan.

Banyak sudah buku-buku motivasi best seller atau bahkan buku-buku manajemen era tahun 80-an selalu menempatkan kepemimpinan sebagai salah satu urat nadi pembahasan mereka. Sebuah pernyataan dari Peter Drucker, salah seorang pakar manajemen (anggap anda sudah kenal, kalau belum cari tahu ya..) yang masih terngiang dalam pikiran saya sebagai penjelasan tentang bagaimana manajemen dan kepemimpinan bekerja. Begini, menurut dia, manajemen melakukan segala hal dengan benar, sedangkan kepemimpinan melakukan hal-hal yang benar.

Setahu saya manajemen bekerja minimal dengan prinsip : Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan dan Pengawasan. Singkat kata manajemen bekerja supaya setiap kegiatan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Contoh : manajemen bekerja untuk mencari laba dalam perusahaan. Manajemen tidak memiliki agama, ideologi, norma atau nilai apapun, artinya setiap organisasi apapun itu tak peduli tujuannya akan mencapai tujuan jika menerapkan prinsip manajemen dengan baik. Termasuk organisasi pencuri, perampok bahkan penjajah sekalipun. Sangat berbeda bila organisasi itu dijalankan dengan jiwa leadership/kepemimpinan. Dasar kepemimpinan adalah manajemen dan pada ranah ini ditambahkan "moralitas dan mentalitas".

Saya mencoba mengurai persoalan dan permasalahan realitas yang kita hadapi setiap waktu sebagai pribadi, anggota keluarga, masyarakat, warga negara, dan fungsi-fungsi tambahan lainnya, seperti kekacauan politik dan ekonomi negara ini, para penguasa yang korup, demo buruh, kisruh di DPR sampai demotivasi dalam kerja, angka perceraian yang tinggi dan tetek bengek yang memusingkan. Segala perangkat hukum dan sosial telah dibuat sedemikian rupa tapi tetap saja "ruwet". Seperti setali tiga uang, penguasa/atasan korup, rakyat/karyawan juga korup, penguasa main suap, rakyat main suap. Cobalah jujur pada diri anda dan lihat sekeliling anda, bangsa ini menjadi memble, karena penguasa dan rakyatnya memble. Bangsa ini tertinggal, karena rakyatnya bodoh dan miskin. "Krisis multidimensi" begitu kata para pakar.

Sejarah mencatat bangsa ini pernah berjaya. Bangsa ini pernah makmur. Tapi tahukah anda, apa yang paling jauh di alam semesta ini. Sekuat apapun usaha kita dan secanggih apapun teknologi yang kita gunakan, tidak mungkin kita mencapainya? Masa lalu jawabannya. Kecuali ada mesin penjelajah waktu (kekonyolan terbodoh yang pernah saya dengar). Kita berdiri di era sekarang, tak ada gunanya kita beromantisme. Faktanya kita adalah salah satu negara termiskin, di Asia Tenggara peringkat SDM kita nomor 2 dari bawah, hanya diatas Myanmar saja. Padahal 70 % keanekaragaman hayati dunia hidup di negeri ini. Buat punya kaya tepung bikin roti saja tidak bisa!!!!

Just leadership...hanya kepemimpinan yang menyelamatkan bangsa ini dan menghindari kepunahan penduduknya. Jiwa kepemimpinan yang harus dimiliki setiap elemen bangsa ini. Lihat para wakil rakyat kita, berani berkhianat. Pemimpin tak akan berkhianat pada rakyatnya. Lihat diri kita, berani berkhianat. Pribadi yang baik tak akan berkhianat pada nurani kita..So we only need a leadership...yeah..just leadership. Jika tulisan ini terlalu naif bagi anda, anda perlu memformat ulang otak kanan anda. Tapi jika tulisan ini terlalu sederhana, file "create idea" otak kanan anda copy to folder "otak kanan" saya..Terima kasih...






Tidak ada komentar: