Ayo gabung Neobux ! anda dibayar untuk tiap iklan yang anda klik

Kamis, 24 Juli 2008

DARI PIKIRAN KE NASIB




By Luqman Setiawan



Saya ingin memulai tulisan kali ini dengan mengutip petuah bijak yang rasanya tidak asing lagi bagi kita,telah banyak orang yang sukses karena tekun mengaplikasikannya,namun lebih banyak lagi yang belum menempatkannya sebagai sebuah realitas. kira-kira bunyinya seperti ini...

"Jagalah PIKIRANMU-----karena pikiranmu akan menjadi UCAPANMU....
Jagalah UCAPANMU ------karena ucapanmu akan menjadi PERBUATANMU...
Jagalah PERBUATANMU--karena perbuatanmu akan menjadi SIFATMU ...
Jagalah SIFATMU---------karena sifatmu akan menjadi KARAKTERMU...
Jagalah KARAKTERMU --karena karaktermu akan menentukan NASIBMU ! "

Yap,untaian baris kalimat sederhana yang terangkai di atas menggambarkan pada kita betapa pikiran yang kasat mata ternyata sangat mempengaruhi nasib hidup kita sepanjang perjalanan kehidupan di alam nyata yang 'fana' ini.

Lantas,darimana datangnya pikiran yang bersemayam di benak kita ?
Pikiran hadir melalui proses belajar yang diterima dari lingkungan sekitarnya. Proses belajar tersebut memancarkan jutaan arus informasi ke segala pejuru, juga ke benak kita.Penyerapan informasi tersebut tersaring,ada script informasi yang diterima,banyak pula yang ditolak.Sementara paket script informasi yang kita terima lantaran nyambung dengan logika kita itulah yang mengkristal menjadi pemikiran kita.

Kenapa pemikiran harus kita jaga ?
Karena pemikiran merupakan pusat kendali yang men-setting lahirnya kata-kata. Jamaknya, pernyataan seseorang pastinya tidak tiba-tiba keluar dari mulutnya tanpa dikomando oleh perkawinan antar pemikiran di dalam benaknya. Dalam bentuknya yang lebih kompleks,pemikiran yang kita miliki dapat kita salurkan dengan energi laksana fusi elektron dalam bom nuklir,yakni melalui tulisan yang dipancarluaskan melalui media paling populer se jagad raya ini.Internet.

Sama halnya dengan pemikiran.Kata-kata dan tulisan yang kita kreasi juga penting untuk kita jaga.Karena,sebagaimana yang pernah disinggung dalam tulisan terdahulu,kata-kata (dan tulisan) laksana mantra magis bagi sang pengucap (penulisnya).Seseorang melakukan suatu tindakan,atau tidak melakukan apa-apa,itu karena efek samping,atau residu dari kata-kata/tulisannya.Tentu menjadi relevan bagi kita semua untuk berhati-hati dengan mulut dan 10 jari tangan yang kita miliki.Salah ucap,apalagi salah ketik,bisa berakibat fatal bagi sang empunya.Karena Kata-kata dan juga tulisan melahirkan "PERBUATAN".Sebuah lafadz kata yang menjadi naif lantaran digunakan sebagai jargon seorang tokoh politik, "Hidup adalah Perbuatan" .

Akhirnya,terjadilah perbuatan.Soal disesali atau tidak,yah mau apa lagi,"nasi telah menjadi bubur".Dalam konteks itulah,perbuatan harus kita jaga. Karena jika pedal rem pikiran,dan kata-kata kita lepas,maka perbuatan yang kita lakukan akan kembali berulang. Perbuatan yang kita lakukan,dan terjadi berulang-ulang,maka lahirlah itu menjadi rutinitas kita sepanjang kehidupan yang dilalui.Maka selamat kita ucapkan,karena pada saat itulah sifat seseorang telah dilahirkan.

Sifat yang dimiliki,bisa baik bisa buruk.Tergantung dari seberapa kuat norma-norma yang ada di masyarakat berlaku. Tentu kita semua sepakat untuk mengusir jauh-jauh sifat-sifat yang buruk dan merugikan sang pemilik sifat dan lingkungannya.Maka dalam konteks itulah sifat harus dijaga kuat agar jangan sampai sifat-sifat yang kita miliki terus mengkristal,menguat,dan menyatu membentuk KARAKTER jati diri kita.

Dan karakter yang kita miliki merupakan kekuatan dahsyat yang sedemikian ekstrimnya akan memberikan kita energi merubah seluruh kehidupan kita selama ini. Di saat yang sama karakter yang miliki merubah semua kehidupan kita,pada kejap itulah NASIB kita telah ditentukan.

Singkatnya,saya sangat tidak percaya bahwa NASIB sudah dituliskan oleh yang maha kuasa dengan begitu saja seolah-olah manusia hanya bisa pasif menerima curahan kejadian sebagai suratan takdir yang semestinya ia dapatkan. Karena Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum,sampai kaum itu sendiri yang berkemauan untuk merubahnya.! []

Selasa, 22 Juli 2008

Pilgub Jatim dimulai besok...

Setelah menjalani masa-masa penantian yang tidak menentu terutama, bagi mereka para calon pemimpin jatim yang baik gubernur maupun wakil gubernur yang selama ini malu2 dengan tidak pernah mengakui bahwa sedang melakukan kampanye terselubung.... (Padahal ada calon yang sejak 2 tahun lalu berkampanye dengan membentuk karakter diri dengan menyebut nama Pakde dan membuat kacang dengan merk dagang Pakde serta mengeluarkan kaset dan CD shalawat) ... Akhirnya dalam waktu 2 minggu terakhir ini baru kelihatan secara jelas dan transparan tentang cara 2 mereka berkampanye...

Tentu saja ada yang diuntungkan dengan kondisi ini khususnya mereka yang berurusan dengan penjualan baliho, kaus kampanye dan brosur, serta rekan2 yang berseia dijemur panas dengan imbalan untuk ikut apel akbar di lapangan terbuka...
Penampilan yang ditonjolkan dalam setiap poster dan baliho yang mengotori pemandangan jalan dan kota seakan2 menjadi topeng mereka agar dapat menuju kursi panas gubernur dan wakil gubernur.... slogan dan janji2 yang tinggi pun diumbar untuk dapat menjadi pilihatn rakyat Jawa Timur.... Wajah yang seakan2 dipaksakan tersenyum mencoba menjadi orang yang sangat ramah tamah dan menjadi sangat rendah hati... makan di sembarang tempat bersama tukang becak, blusukan masuk pasar dan berbagi uang dengan para petani...

Apakah itu menjadi suatu tanda kemunafikan seseorang yang sebenarnya memiliki tujuan yang ingin diraihnya.....
By the way ,,, ada 5 pasang cagub dan cawagub yang akan berperang..

1. Ka-ji (Khofifah Indar parawangsa dan Mujiono) dengan backup dari PKNU dan Patriot (PP)
2. SR (Sutjipto dan Ridwan Hasyim) dengan backup dari PDIP dan Golkar
3. Salam (Sunaryo dan Ali machsan moesa) dengan back up Golkar dan NU
4. Achsan (Achmady dan Suhartono) dengan back up PKB Gusdur
5. Karsa (Soekrwo dan Saefulah Yusuf) dengan backup demokrat, PAN dan PKS

Siapa yang akan menang???? tergantung pilihan rakyat jatim... hanya saja harapannya tidak ada anarkis seperti di Maluku utara sana ataupun Pil bupati di Tuban jatim beberapa waktu lalu.....memalukan....dengan menggunakan rakyat sebagai tameng untuk menyerang satu sama lain....

Kapan kedewasaan itu muncul di diri kita,, baik calon maupun pendukung... karena jika kondisi ini terjadi terus maka orang akhirnya akan muak dengan yang namanya demokrasi ...yang mengijinkan rakyat untuk memilih langsung..
Sedemikian mahalnya kah demokrasi sehingga harus dibayar dengan nyawa dan kerusakan rumah serta silaturahmi dari rakyat.....
Maafkan saya seandainya postingan ini tidak menarik ... ini hanya merupakan luapan kekesalan saya akan kondisi yang ada....

Hanya satu yang saya syukuri dari Pilgub ini....karena saya dapat libur dan berkumpul dngan keluarga......

Kalo yang ini pasti saya dukung...............................

Senin, 21 Juli 2008

Budak Peradaban

Oleh Ahmadi Addy S

Teori tentang kejadian alam semesta telah banyak diajukan oleh para ilmuwan baik ber-Ketuhanan maupun atheis. Beragam argumen disampaikan secara runtut dan mungkin sedikit manupulatif karena memang mengungkap takbir alam semesta amat sangat rumit. Tetapi apapun itu dalam teori kejadian alam semesta, keberadaan manusia merupakan produk alam semesta yang paling luar biasa. Sebagai manusia yang ber-Ketuhanan tentunya tak perlu lagi kita mendebatkan fakta penciptaan manusia. Tetapi lebih pada aktualisasi manusia dengan fungsi individu dan sosial.

Salah satu bukti keberadaan manusia yang membedakan dengan makhluk hidup lainnya adalah akal. Dengan bekal itulah manusia mampu bertahan hidup dan menaklukkan alam. Wujud penggunaan akal adalah munculnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang membentuk sebuah sistem kehidupan. Sistem kehidupan inilah yang biasa disebut peradaban. Lain halnya makhluk lain seperti hewan dan tumbuhan mereka tidak mampu membuat peradaban, kemampuan mereka hidup hanya ditentukan oleh insting bawaan secara genetis.

Jadi jelas sudah bahwa sesungguhnya manusialah yang mengatur adanya peradaban. Tetapi begitulah manusia yang senantiasa melakukan penyembahan terhadap “penciptaannya” sendiri. Cobalah kita tengok munculnya generasi pop pada peradaban abad 20 ini. Sekelompok orang melibatkan diri dalam gemerlap popuaritas. Memakai baju paling populer, mendiskusikan tema paling populer, mengidolakan tokoh paling populer hingga memakan makanan paling populer. Tak jarang dari sekelompok itu mengganggap itu sebagai sebuah “keharusan”, ideologi baru telah muncul.

Sampai sekarang kalimat revolusi melekat para kaum ideologi “kiri”, seolah mereka telah mendapatkan hak paten atas gerakan itu. Hal itu mungkin dapat dipahami ketika pada masa lalu ideology kiri yang banyak didasari pada paham Marxisme mendapat sambutan luar biasa pada negara-negara dunia ketiga yang tengah berjuang melawan imperialism. Bahkan buku karangan Karl Marx konon merupakan bacaan paling populer sepanjang sejarah, telah dibaca lebih dari dua mliyar manusia. Tetapi sebenarnya tidaklah demikian. Ideologi itu hanya mampu bertahan dalam hitungan tahun dalam satu abad. Lihat bagaimana runtuhnya Uni Soviet yang tinggal puing-puing. Yang tertinggal hanyalah Cina yang kini telah menjadi Negara “kapitalis” baru. Industri Cina sekarang menyerap lebih dari 40 % produksi minyak dunia. Tersisa Kuba, Korea Utara dan Negara Amerika Selatan seperti Venezuela yang terkucil dan tidak memiliki peran sangat signifikan. Tinggal dalam hitungan tahun mereka akan termakan jaman.

Melihat fenomena sekarang maka kapitalisme lah yang sesungguhnya mampu berrevolusi. Lihat bagaimana negara pemodal besar mencengkeram dengan kuat melalui World Bank, IMF, MNC (perusahaan multinasional). Mereka telah menyusun teori konspirasi. Menurut Chalid Muhammad (mantan direktur eksekutif Walhi) disebut korporatokrasi, g bungan korporasi, institusi keuangan dunia dan pemerintah yang menyatukan kekuatan politik dan financial guna memaksa masyarakat dunia mengikuti kehendak mereka (Kompas 10/7/2008). Mereka sedang membangun Empire (kekaisaran) sebut Michael Hardt dan Antonio Negri dalam magnum opusnya (Arianto Sangaji, Kompas 18/7/2008. Namun jauh sebelumnya suatu ketika Bung Karno dalam pidatonya di Sidang Umum PBB, mengatakan adanya ancaman neo-Imperialisme dan neo-Kolonialisme.

Salah satu anak emas kapitalisme adalah media. Lihat bagaimana mereka menguasai media dengan segala turunannya. Penyeragaman budaya, pola pikir dan gaya hidup. Semua itu semata dilakukan guna menjadikan negara-negara dunia ketiga sebagai pasar “sempurna” bagi produk mereka. Media menjadi senjata mereka. Persepsi cantik sabagaimana halnya bintang-bintang Holywood (putih, tinggi, padat berisi) telah memperbudak wanita untuk menjadi “cantik”. Persepsi seorang putri telah menjadikan sekelompok orang “mengirim” wakilnya ke kontes “putri dunia” dengan mengorbankan identitas “putri timur” demi sebuah identitas baru versi mereka. Sekelompok anak-anak remaja laki-laki demi sebuah pengakuan di komunitas baru standar “mereka” terjebak dalam dunia malam yang gemerlap. Sekelompok pria-pria aneh yang “memakan” korban para gadis tanpa komitmen telah bertindak jauh demi sebuah gaya hidup baru. Semua itu semata demi kepentingan mereka. Dan ketika pola pikir kita sudah seperti “mereka” maka sangat mudah bagi mereka bercokol di tanah kita sendiri. Apa jadinya jika identitas saja kita tidak punya?

Itu hanya contoh kecil bila dibanding kehancuran Irak, Afganistan, kemiskinan di Afrika dan perbudakan lain versi baru. Setiap yang tidak sepakat dengan mereka harus dimusnahkan lihat Kuba, Korea Selatan, Iran dan Libya. Maka jika ada yang menganggap globalisasi yang mengarah globlalisme sebagai sebuah kewajaran bahkan keharusan maka anda mulai berpikir seperti mereka dan bersiaplah jadi budak mereka. Budak peradaban karena mereka selalu mengganggap mereka lebih beradab dari kita.

Maka dari itu sebagai generasi muda kita harus memiliki kepedulian jika tak ingin bangsa ini mengalami “the lost generation”. Neo-kolonialisme dan neo-imperialisme telah berrevolusi. “Food, Fashion, Fun and Finance”. Dari itu mereka masuk..

.



artikel jawa pos

Ini ada klip dari Jawa Pos yang menampilkan sosok rekan kita Achmad Syahid pada tanggal 10 juli 2008 dalam bahasan asisten pribadi anggota dewan.

Mudah2an Achmad Syahid mau bercerita tentang pengalamannya mengenai lika-liku di kantor DPR sana.... Pasti menarik..

Golput; sebuah pilihan politik!!

Trias politika menyertakan 3 bangunan utama dalam kerangka demokrasi. Eksekutif, legislatif, dan yudikatif memiliki kekuatan yang sama sehingga sama2 memiliki kekuatan penyeimbang antara satu dng yang lainnya. Untuk menuju proses demokrasi, dipilihlah mekanisme pemilu untuk memilih anggota legislatif dan eksekutif. Manifestasi dari pemilihan adalah munculnya partai politik. Maka pemilu adalah mekanisme demokratis untuk memilih pemimpin baik di legislatif atau eksekutif.

Indonesia yang menganut sistem multi partai baru2 ini mengeluarkan peserta pemilu melalui KPU yaitu sebesar 34 parpol. Jumlah yang luar biasa banyak, padahal kalo dilihat platform, visi dan misi nya semua parpol tsersebut hampir sama. Platform ada 2 besar : nasionalis dan agamis. Jika nasionalis platformnya pancasila dan agamis ada islam dan kristen. Yang menjadi pertanyaan "kok bisa sedemikian banyak parpol di Indonesia". Mungkin elit2 parpol butuh eksistensi agar keberadaannya diakui di republik ini.

Golput terbagi dalam beberapa kategori; pertama golput yang disebabkan oleh administrasi pemilu yang kacau sehingga pemilih yang ingin memilih tidak terdata, kedua golput karena kesalahan teknis dalam pencoblosan, dan ketiga adalah golput karena sikap politik (disebabkan oleh pertimbangan2 rasional dalam melihat sistem politik apakah akan memberikan manfaat atau tidak bagi negara.

Ada beberapa hal yang mengakibatkan seseorang golput sebagai pilihan politik.
Pertama adalah sistem politik yang memilih calon seperti kucing dalam karung, tidak memperkenalkan figur tetapi hanya memperkenalkan calon jadi yang mungkin sudah ada deal2 dana tertentu untuk menjadi anggota caleg di parpol tertentu. Sistem politik demikian mengakibatkan masih tetap kuatnya parpol dalam menentukan arah negara ini dan tentu saja parpol dengan sadar akan meningkatkan posisi tawarnya. Disamping itu anggota legislatif dan eksekutif yang dipilih oleh rakyat tidak menjalankan amanah yang diberikan oleh rakyat yang menggunakan hak pilihnya untuk mendahulukan kepentingan rakyat dibanding golongan atau partainya. Sekarang ini anggota partai atau eksekutif lebih takut kepada partai daripada rakyat yang memilihnya.

Kedua; tidak ditepatinya agenda reformasi yang diperjuangkan oleh demonstrasi mahasiswa'98. Agenda2 tersebut hampir tidak ada tindak lanjutnya. Logikanya "mikul duwur mendem jero" disalahartikan bahwa penyelewengan seyogyanya tidak perlu diungkit2. Kalo bisa bersama2 ditanggung bersama, dan kesalahan di tanam sedalam2nya, jangan diungkit2 lagi.

Ketiga ; memang ini merupakan bentuk delegitimasi terhadap sistem pemilu. Jika semakin banyak yang tidak menggunakan hak pilihnya, maka pemimpin tersebut secara moral tidak legitimet. Ujung2nya adalah bentuk delegitimasi terhadap parpol yang mengecewakan rakyatnya. Ingat, faktor pembagi bagi calon masih berlaku dari total pemilih. Jadi semakin banyak yang tidak menggunakan hak pilihnya maka anggota yang terpilih tidak memiliki legitimasi moral.

Keempat; paradigma ekonomi eksekutif dan legislatif terlalu neo liberal, menghamba pada modal dan investasi asing, buruh murah, subsidi diharapkan 0%. Institusi pendidikan pun diperlakukan sebagai badan hukum untuk mengeruk keuntungan.

Sepuluh tahun sesudah reformasi memberikan pelajaran yang luar biasa bagi masyarakat apakah menggunakan hak pilihnya atau tidak? Demokrasi adalah sistem politik yang dipilih oleh negara, mau tidak mau kita akan menelannya. Bagi saya memilih dan tidak memilih adalah pilihan. Aku ingat pepatah " yang diingat orang akan pemimpinnya adalah kesalahannya bukan kebaikannya, seberapa hebat pemimpin tetapi melakukan kesalahan, maka tidak berarti kehebatan pemimpin tersebut, karena yang diingat orang adalah kesalahan pemimpin tersebut". Jadi memilih pemimpin tidak boleh salah, atau jika tidak ada alternatif pilihan ("4 L" lu lagi lu lagi)... Mending tidak memilih...

Kawan Sis'96

Rabu, 16 Juli 2008

Antara Air,Tanah,dan Pasir .....


By Luqman Setiawan





Ada 3 media bermain sensasional saat saya kanak2 dulu.Air,Tanah,dan..Pasir !
Yah,kenapa sensasional ? karena merangsang kreatifitas,dan imajinasi bermain peran (role playing) terhadap sebuah objek pandang yang saya idolakan menjadi berpindah seolah-olah menyatu dengan diri saya. Dengan air (siapa sih anak2 yang gak seneng main air ?),imajinasi kanak2 berkembang seiring irama kecipak air yang bisa merubahnya untuk jadi apa saja...petugas PMK ? ikan duyung?perenang?kuda2an?kapal2an?tentara dengan perang2annya? dan lain-lain.Karena medianya likuid (yaa..namanya juga air),maka kira2 imajinasi 3 dimensilah yang banyak bermain didalamnya.Misalnya,waktu main kapal2an,maka teknik 3 dimensi dibuat dengan sederhana menggoyang alas air agar menjadi gelombang layaknya gulungan ombak samudra.

Dengan Tanah ?Tiba2 sekumpulan gundukan tanah tak berbentuk berubah dalam sekejap menjadi replika mikropon.Dan segerombolan bocah fasih berkata-kata layaknya reporter televisi (TVRI,doeloe).Owalah... sedang berimajinasi menjadi insan broadcasting tho?Atau tiba2 ada yang menodongkan gundukan tanah berbentuk lancung sambil teriak,"angkat tangan !".
Yang satu ini layaknya polisi mengkeler penjahat ke hotel prodeo.Beda dengan air,media tanah merangsang keterampilan psikomotorik anak menjadi tajam. Konstruk media tanah yang nyata,merupakan alam realistis yang mampu mentransmisikan angan2 anak menjadi suatu prototipe yang nyata.

Menarik,kala kita mencermati media pasir.Barangkali ini adalah media persilangan diantara air dan tanah.Pasir sukses mengawinkan aspek kognitif,psikomotorik,dan afektif dalam alam bawah sadar anak.Setidaknya,pengalaman waktu saya kecil doeloe.Ada dua arus utama permainan kanak2 dengan pasir. Pertama,yang dilandasi dengan moral.Bermain dalam kebersamaan,keteraturan dan tata etik anak2.Istana pasir,tracking miniatur jalur kendaraan yang mengulir menuju puncak bukit,adalah contohnya.Kedua,kebalikannya.Penuh dengan muslihat,dan akal2an.Jebakan pasir yang ditutupi kertas semen,adalah contohnyaLebih parah lagi, didalam lubangnya ditaburi "ranjau penuh nista" limbah kotoran kucing atau anjing.Maka jatuhlah korban teman sebaya saat tertipu akal2an skenario lomba lompat jauh.Modifikasi pribahasa "sudah jatuh tertimpa tangga di e'e'in kucing dikencingin anjing" nampaknya cukup klop dengan arus utama yang kedua ini. Pesan penting dari media bermain anak adalah,ternyata soal etika dan moral dalam bermain dengan media apa saja bisa hitam,putih,atau abu-abu.Meski,pasir memang layak punya banyak pengecualian,karena partikel yang satu ini berada diantara persilangan media likuid dan padat, tapi air,dan tanah juga tidak kedap nilai dalam interaksinya dengan anak2.Orang tua dan manusia dewasa lain yang berada disekitar anak2lah yang berkewajiban menuntun dan mengamankan nilai2 etika dan moral agar keberlangsungan eksistensi peradaban manusia tetap lestari []

Rabu, 09 Juli 2008

Just Leadership....!!!

Oleh Ahmadi Addy Saputra (Boy 97)

Saat saya menulis artikel ini saya belum sempat membuka Kamus Bahasa Inggris-Indonesia untuk sekedar mengetahui arti bahasa "leadership". Kata itu terlintas begitu saja tadi pagi ketika saya berdiskusi dengan rekan-rekan kerja saya sebagai kesimpulan dari obrolan ringan di agenda rutin "sarapan pagi" di warung pojok kantor. Setahu saya leadership memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia yaitu kepemimpinan.

Banyak sudah buku-buku motivasi best seller atau bahkan buku-buku manajemen era tahun 80-an selalu menempatkan kepemimpinan sebagai salah satu urat nadi pembahasan mereka. Sebuah pernyataan dari Peter Drucker, salah seorang pakar manajemen (anggap anda sudah kenal, kalau belum cari tahu ya..) yang masih terngiang dalam pikiran saya sebagai penjelasan tentang bagaimana manajemen dan kepemimpinan bekerja. Begini, menurut dia, manajemen melakukan segala hal dengan benar, sedangkan kepemimpinan melakukan hal-hal yang benar.

Setahu saya manajemen bekerja minimal dengan prinsip : Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan dan Pengawasan. Singkat kata manajemen bekerja supaya setiap kegiatan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Contoh : manajemen bekerja untuk mencari laba dalam perusahaan. Manajemen tidak memiliki agama, ideologi, norma atau nilai apapun, artinya setiap organisasi apapun itu tak peduli tujuannya akan mencapai tujuan jika menerapkan prinsip manajemen dengan baik. Termasuk organisasi pencuri, perampok bahkan penjajah sekalipun. Sangat berbeda bila organisasi itu dijalankan dengan jiwa leadership/kepemimpinan. Dasar kepemimpinan adalah manajemen dan pada ranah ini ditambahkan "moralitas dan mentalitas".

Saya mencoba mengurai persoalan dan permasalahan realitas yang kita hadapi setiap waktu sebagai pribadi, anggota keluarga, masyarakat, warga negara, dan fungsi-fungsi tambahan lainnya, seperti kekacauan politik dan ekonomi negara ini, para penguasa yang korup, demo buruh, kisruh di DPR sampai demotivasi dalam kerja, angka perceraian yang tinggi dan tetek bengek yang memusingkan. Segala perangkat hukum dan sosial telah dibuat sedemikian rupa tapi tetap saja "ruwet". Seperti setali tiga uang, penguasa/atasan korup, rakyat/karyawan juga korup, penguasa main suap, rakyat main suap. Cobalah jujur pada diri anda dan lihat sekeliling anda, bangsa ini menjadi memble, karena penguasa dan rakyatnya memble. Bangsa ini tertinggal, karena rakyatnya bodoh dan miskin. "Krisis multidimensi" begitu kata para pakar.

Sejarah mencatat bangsa ini pernah berjaya. Bangsa ini pernah makmur. Tapi tahukah anda, apa yang paling jauh di alam semesta ini. Sekuat apapun usaha kita dan secanggih apapun teknologi yang kita gunakan, tidak mungkin kita mencapainya? Masa lalu jawabannya. Kecuali ada mesin penjelajah waktu (kekonyolan terbodoh yang pernah saya dengar). Kita berdiri di era sekarang, tak ada gunanya kita beromantisme. Faktanya kita adalah salah satu negara termiskin, di Asia Tenggara peringkat SDM kita nomor 2 dari bawah, hanya diatas Myanmar saja. Padahal 70 % keanekaragaman hayati dunia hidup di negeri ini. Buat punya kaya tepung bikin roti saja tidak bisa!!!!

Just leadership...hanya kepemimpinan yang menyelamatkan bangsa ini dan menghindari kepunahan penduduknya. Jiwa kepemimpinan yang harus dimiliki setiap elemen bangsa ini. Lihat para wakil rakyat kita, berani berkhianat. Pemimpin tak akan berkhianat pada rakyatnya. Lihat diri kita, berani berkhianat. Pribadi yang baik tak akan berkhianat pada nurani kita..So we only need a leadership...yeah..just leadership. Jika tulisan ini terlalu naif bagi anda, anda perlu memformat ulang otak kanan anda. Tapi jika tulisan ini terlalu sederhana, file "create idea" otak kanan anda copy to folder "otak kanan" saya..Terima kasih...






Biaya pendidikan melambung tinggi?

By : Fida Meilini

Tidak asing rasanya membaca judul diatas. Kita semua pasti merasakan hal yang sama. Saat dimana pemerintah menetapkan sekolah gratis hingga tingkat SLTP, disisi lain biaya sekolah untuk ke tahap selanjutnya, SMA...apalagi kuliah...tetap saja semakin melambung tinggi. Bagi yang tidak mampu yaahh...silahkan bermain dengan angan-angan.

Negeri ini memang sangat membingungkan. Banyak pertanyaan yang muncul dan mungkin sulit dijawab oleh orang-orang ’pintar’ di pemerintahan. Bagi saya sekolah gratis hingga tingkat SLTP itu hanya untuk menjadikan bangsanya setingkat Office Boy (itupun juga sulit, karena untuk menjadi Office Boy saat ini mungkin minimal harus lulusan SMU, kalau lulusan SLTP mungkin jadi tukang sapu jalanan, tukang kebun, pembantu rumah tangga dan sejenisnya kali ya...). Beruntung bagi yang bisa melanjutkan sekolah ke tingkat SMU bahkan hingga tingkat Perguruan Tinggi, tapi bagi yang kurang beruntung, hanya akan berhenti disitu dan bersiap-siap untuk berkarir di bidang sapu-persapuan, tukang-pertukangan, dan mungkin pengamen jalanan -maaf kalau contoh-contoh ’profesi’ disini agak ekstrem, walaupun sebenarnya banyak pengusaha-pengusaha sukses yang hanya lulusan S2 (SD dan SMP), tapi tipe manusia-manusia luar biasa seperti mereka tidak akan kita bahas dalam artikel ini, termasuk pengamen jalanan yang bisa menghasilkan sebuah mobil CRV atau bahkan rumah mewah hanya karena kemampuannya dalam me-manage perkumpulannya-

Sepupu saya yang masih SMP pernah bilang begini, ”sekolahku enak lho, gratis...aku ga pernah bayar SPP...”. Hmm...seorang anak yang tinggal di rumah mewah dengan tingkat kemampuan orang tua yang dapat dikatakan berlebih diberikan hak untuk tidak membayar biaya sekolah oleh pemerintah? Sebenarnya bukan salah dia untuk masuk ke sekolah itu, tapi bagi saya sangat disayangkan bahwa aturan tersebut diberlakukan merata untuk semua siswa dengan tingkat perekonomian keluarga yang berbeda. Sebenarnya akan lebih indah apabila diberlakukan subsidi silang, si kaya mengeluarkan biaya, dan si ’tidak mampu’ tidak perlu membayar. Indah bukan...dari situ juga kita telah menciptakan budaya sosial yang baik. Dan sebaiknya aturan seperti ini juga diberlakukan untuk tingkat SMA maupun Perguruan Tinggi.

Coba bayangkan, saat ini untuk masuk SMU saja (padahal NEM si anak sudah tinggi dan bisa masuk SMU Negeri favorit) tiap orang tua harus mengeluarkan kocek berlebih untuk yang namanya biaya inilah, itulah...kalau bagi keluarga mampu sih oke-oke saja, tapi bagi yang tidak mampu bagaimana? Dan mungkin ‘orang-orang pintar diatas sana’ hanya berkata ”Upss...sorry, no solution for poor people like you…” (fiuuhh…). Belum lagi sistem di PTN kita saat ini. Sejak ramai masalah perpindahan ’status’ beberapa PTN menjadi BHMN, mulailah para PTN tersebut memutar otak untuk mencari pemasukan lain diluar biaya SPP. Segala kegiatan yang dapat menghasilkan uang digencarkan dimana-mana. Dan ironisnya, untuk seorang mahasiswa yang dinyatakan lulus UMPTN atau SPMB di sebuah PTN ternama tetap harus membayar sejumlah uang (diluar SPP) sebesar puluhan juta rupiah!!! Ada apa ini?!

So, kesimpulan yang dapat kita ambil adalah...di Indonesia, orang yang pintar tidak akan menjadi jaminan bahwa mereka akan dapat menimba ilmu di sekolah-sekolah terbaik, yang ada hanyalah anak-anak orang kaya lah yang akan dapat bersekolah di sekolah-sekolah terbaik.

Miris yah...tidakkah orang-orang ’pintar’ diatas sana sadar bahwa ada yang lebih penting untuk didiskusikan daripada berantem di sidang rapat, ada yang lebih berharga untuk difikirkan daripada persiapan memenangkan jagoannya di Pemilu, ada yang lebih membanggakan untuk dilakukan daripada pergi ke hotel untuk berselingkuh?

Fiuuh...menulis artikel ini saja saya sampai bolak-balik menghela nafas. Bagi saya semuanya kembali lagi pada kehancuran moral bangsa. Benang merah seluruh kekacauan negeri ini sebenarnya terletak pada buruknya sistem pendidikan kita sejak kecil, baik pendidikan formal maupun pendidikan moral. Sebagai bahan refleksi ada baiknya kita bertanya pada diri sendiri, kenapa Malaysia bisa maju dengan pesat –padahal dulu mereka belajar dari kita. Kenapa Singapura bisa sangat bersih? Kenapa aturan tidak membuang sampah sembarangan dipatuhi dengan tertib oleh rakyatnya? Di Indonesia dimana-mana tertulis ’dilarang membuang sampah disini’, tapi justru di bawah tulisan itulah sampah terkumpul hingga menggunung. Sungguh suatu perbedaan yang memilukan dan memalukan.

Tapi justru dari sini kita belajar melihat bahwa sebenarnya kemajuan bangsa terbentuk dari rakyatnya yang bermoral dan berpendidikan (*ukuran orang yang berpendidikan disini bukan berarti harus bersekolah tinggi, tapi diukur dari bagaimana mereka dapat memahami dengan baik segala aturan yang ada untuk kebaikan bersama, selalu positive thinking dan senang melakukan hal-hal yang benar), dan semua itu dapat terbentuk dengan sistem pendidikan moral dan yang baik ditunjang dengan berbagai dukungan dari semua pihak.

Be Success..
FM 09.07.08

Sabtu, 05 Juli 2008

Ada pengemis naik CRV

by rachman

Pagi2 buta jam 6.30 pagi waktu lagi mau baca koran, terdengar suara gitar butut.
"Jreng-jreng" dan yang pasti suara gitarnyanya fals dan sayup2 gumaman yang gak kedengaran liriknya...... Eh ternyata udah ada pengamen yang biasanya lewat kira2 rutin 3 hari sekali....... di depan pintu.

Secara fisik sangat2 mampu untuk bekerja dan masih segar untuk bekerja keras. Bukannya pelit atau gak kasian tapi langsung aja aku bilang kalo bisa dilewatin aja pak....lain kali aja mampir di sini... walaupun juga kalo mampir lagi pasti aku kasih jawaban yang sama....

Gak cuman sampe di situ kekagetanku karena ketika membaca koran ternyata artikel yang dibahas tentang sindikat pengemis yang sudah terorganisir rapi.... dalam artikel tersebut dikatakan bahwa pengemis tersebut memiliki etika sendiri di dalam menjalankan aksinya seperti teknik wajah dan berpakaian serta waktu yang tepat untuk mendatangi rumah target dan juga rute yang dibagi kepada tiap2 anggotanya.. bahkan untuk anggota baru juga ada ospeknya (busettt)...

Pimpinannya mengorganisir sedemikian rupa sehingga dengan jumlah anggota yang sedemikian banyak dia mampu membeli mobil CRV bekas dengan cara CASH......... Luar biasa ..... dalam hati kecil saya berkata apakah dengan realita seperti ini masih pantaskah kita memberikan orang yang berkeliling meminta2 dengan kondisi yang masih sempurna dan kuat....????? (dalam satu kasus juga saya pernah menemui pengemis yang membawa handpone pada saat tangannya masih meminta2) , masih pantaskah kita memberikan uang kepada pengamen yang tidak mencurahkan sedikit nilai seni dalam nilai lagu yang dibawakannya?????

Karena dengan memberikan uang seperti itu akan memacu orang2 dari tempat lain untuk menjadi peminta2 di tempat yang baru. sehingga menjadikan urbanisasi dari desa2 ke kota dengan tujuan hanya untuk meminta2.......

Sedemikian susahnyakah mencari uang yang halal sehingga harus dengan cara meminta2..... (khususnya untuk yang masih kuat dan sehat)....??????

Tapi saya tidak bisa menyalahkan siapa2 dalam hal ini. Karena semua masalah timbul karena urusan perut harus di isi, karena dapur harus tetap ngebul, karena pulsa harus diisi (walaupun dengan cara merendahkan diri sendiri dengan cara meminta2).

Aku cuma gak terima kalo orang yang selama ini aku kasih duit ternyata bisa beli CRV??????
(ibaratnya nguyahi segoro).....

Jumat, 04 Juli 2008

Masa Depan Pertanian Indonesia (Catatan untuk Alumni)

Rasanya aneh membicarakan sektor pertanian kita. Saya hanya coba mengaitkannya peranan PT-Stakeholder-Alumni Pertanian. Tulisan ini merupakan refleksi untuk alumni saja.

Mengharapkan pertanian Indonesia maju melalui kontribusi PT rasanya terlalu berlebihan. Kurikulum pendidikan yang masih "samar" membuat keterkaitan PT dengan sektor pertanian semakin jauh. Hasil riset penelitian di PT selama ini tidak banyak terpublikasikan kepada publik, sehingga terkesan penelitian hanya merupakan "proyek" untuk meningkatkan kesejahteraan tanpa ada hasil yang aplikatif untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Sumbangan kajian untuk kebijakan pertanian yang dilakukan PT juga tidak pernah terpublikasikan oleh media. Yang terjadi lahan pertanian semakin terkikis, produktivitas hasil pertanian semakin menurun, bendungan2 semakin kering, nilai tukar petani menjadi sangat rendah karena menjadi konsumen netto terhadap produk pertanian untuk konsumsinya sendiri.

PT mengharuskan diri untuk merekonstruksi institusinya jika masih ingin mengharapkan pertanian di Indonesia menjadi raja di negerinya sendiri. Agar hasil pertanian Indonesia bisa menyentuh semua lapisan masyarakat dari pasar tradisional-hypermarket. Kurikulum pun harus dirubah dengan lebih memposisikan bukan lagi sebagai guru untuk petani, tetapi sekarang harus memposisikan diri petani dan alam pertanian adalah guru yang terbaik bagi PT. Karena menurut pengalaman saya, dulu seakan2 kita insan PT adalah orang yang lebih pintar bagi petani. Padahal menanam pun belum tentu tumbuh. Berdagang pun masih kalah dengan tengkulak.

Mengharapkan alumni pertanian, sungguh merupakan tamparan bagi diri saya. Alih2 bekerja untuk petani, mungkin berlaku juga bagi kawan2 yang lain. Semua berbondong2 bekerja di luar sektor pertanian. Hal ini sebenarnya di luar kewajaran, karena jika membiarkan ini berlangsung terus menerus, membuat tenaga ahli di sektor pertanian semakin minim. Kesan profesi petani sebagai profesi yang tertinggal akan terus tertanam di benak mahasiswa dan alumni. Sektor pertanian di Indonesia pasti punah. Dinosaurus pun bisa punah....? Dan ini berbahaya, jika negara komoditas bahan makanan pokoknya tergantung kpd negara lain maka bisa berakibat pada kontrol negara asing ke kita akan semakin kuat.

Rabu, 02 Juli 2008

****Relationship ------- Networking***



by : Fida Meilini

Apa hubungan antara Relationship dan Networking?
Hmm…tentu semua orang bisa mengaitkan hubungan antara dua point utama dalam membina hubungan apapun dalam hidup ini. Dalam hal ini relationship saya beri arti lebih dalam, yaitu ‘silaturahmi’, yang artinya tentu saja melebihi dari arti hubungan itu sendiri (walaupun arti relationship menurut kamus-kamus English-Indonesia adalah hubungan, tapi saya mempunyai hak untuk sedikit mengutak-atiknya dalam tulisan saya, mohon maaf bagi yang kurang berkenan J). Arti harfiah kata ”hubungan” -menurut Tesaurus Bahasa Indonesia- adalah ikatan, jalinan, jaringan, pertalian, rantai, tali, wasilah, pertautan, rangkaian; saluran, sambungan, etc. Sedangkan silaturahmi itu sendiri diartikan (lagi-lagi menurut Tesaurus Bahasa Indonesia) sebagai persahabatan atau persaudaraan. Dari sini tentu kita sudah bisa melihat perbedaannya khaaan. Trus..trus...kalau networking itu apa kak? Hmm...kalo menurut kamus English-Indonesia, network itu artinya adalah jaringan, tau dooonk!! Naah...dari sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Networking adalah jaringan atau sistem yang terbentuk akibat bertemu/berkumpulnya beberapa orang dalam suatu media untuk saling bertukar informasi dan saling bekerjasama (kira-kira begitu kali ya..?) yaahh...pastinya teman-teman lebih tau apa arti dari networking itu sendiri. J

Blogspot ini didesain oleh ahlinya (say thank you to mas Rachman’96) dan dirancang khusus untuk para sosektaers (menurut informasi, kepanjangan sosektaers adalah : Sosial Ekonomi Pertanian – ers, hehehe...bener ngga sih?). Namun tentu saja blog ini terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung dan ingin sharing dalam berbagai hal (bukan begitu mas-mas?).

Intinya adalah, dimana pun kita berada, apapun pekerjaan dan status kita, let’s share! Sharing tentang apa saja yang dapat meningkatkan wawasan kita, meningkatkan sisi kritis kita, meningkatkan pola pikir kita, meningkatkan moralitas kehidupan kita dan bangsa tentunya (karena kita adalah bagian dari bangsa ini, hehe..idealis dikit yaa..). Semoga wadah ini dapat mempererat tali silaturahmi, dan melalui media sharing ini, diharapkan networking para Sosek Mania semua angkatan (sosektaers) dapat tercipta. Bravo SosekTaers..!!
FM 02.07.08

Berubah atau Punah ....


By Luqman Setiawan




Beberapa hari belakangan ini media massa kita dihiasi oleh berita internasional seputar krisis politik di suatu negeri nun jauh di benua yang perut buminya kaya akan deposit barang tambang permata namun ironisnya selalu penuh dengan tragedi dan krisis tak berkesudahan.
Zimbabwe,negeri yang saya maksud.Ex koloni kerajaan Inggris yang masih terbilang muda merdeka di awal tahun 1980-an.Pada awalnya negeri ini berjalan damai2 saja,meski tidak dapat dikatakan cukup makmur untuk ukuran standar ekonomi internasional.Pemimpin negeri ini,Mr.Robert Mugabe,mantan pucuk pimpinan pejuang kemerdekaan,memegang tampuk kendali penuh sebagai presiden.

Selama menjadi presiden,Robert Mugabe,cukup harum namanya di mata dunia internasional.Bahkan,Inggris sebagai negara mantan "juragan" negeri tersebut memberikan apresiasi yang tinggi kepada sang presiden yang sebelumnya adalah pribadi yang berseberangan dengan kepentingan sang penjajah.Inggris menganugrahkan gelar kebangsawanan kepada Mugabe,yang menjadikan sang presiden jumawa di tengah pusat gemerlap materialisme komunitas eropa tersebut.
Seiring dengan berjalannya waktu,pamor presiden terus bertahan melekat di hati rakyatnya.Setidaknya berdasarkan kemenangan dalam setiap pesta pemilu yang diadakan oleh lembaga negara yang berwenang.

Hingga akhirnya,2-3 dasawarsa berlalu.Tibalah tantangan baru,angin perubahan berhembus di seantero negeri.Rakyat mulai sadar,bahwa tantangan kehidupan di negeri tersebut semakin berat.Mula-mula,harga barang2 di seluruh negeri serentak berlomba naik.Harga BBM naik,sembako naik,tapi ironisnya...stok barang yang diperdagangkan malah menghilang dari pasaran.Tidak berselang lama,para buruh pabrik tidak dapat bekerja...lantaran tidak mampu membayar ongkos bis kota.Para pelajar,dan mahasiswa gagal menunaikan tugas mulia menuntut ilmu,lantaran tak mampu lagi beli buku.Ibu2 resah dan gelisah,menangisi suami2 mereka yang serentak tidak mampu lagi berangkat kerja.Sedemikian parahnya kehidupan ekonomi bangsa ini,hingga dengan luar biasanya...bank sentral negara menambah cetakan angka nol dibelakang nominal uang kertas resmi negara,dollar zimbabwe.Data statistik terakhir sebelum di stop release oleh pemerintah-- mengungkapkan, inflasi sebesar 1 juta persen (1.000.000%).Tidak heran jika pada saat kisah ini saya posting kehadapan sosektaers yang terhormat,harga sepotong roti di negeri itu nilainya sama dengan harga 10 buah mobil baru pada 10 tahun yang lalu !

Di tengah kebangkrutan total yang mengancam keberlangsungan negara, bukan tidak ada warga yang peduli untuk maju memimpin barisan perbaikan.Morgan Tsvangirai,salah satunya. Anak negeri yang satu ini cukup punya nyali berhadapan dengan sang maestro pendiri negeri--Mr Mugabe.Dan,tanpa banyak mengumbar energi,sang incumbent mampu men-TKO sang Maestro di putaran pertama pemilu.Sayangnya,aturan pemilu negara mensyaratkan kemenangan mayoritas plus untuk sahih berkhidmat menggenggam kendali pemerintahan.Dengan kata lain,TKO saja belum cukup.Lawan harus KO,jika perlu sampai tamat riwayatnya.Maka pemilu putaran kedua harus dilangsungkan.Namun,di tengah situasi negara yang berantakan.Disertai dengan intimidasi pemerintah berikut antek partai berkuasa berbumbu kekerasan,dan teror.Menyebabkan tokoh protagonis kita,Tsvangirai berhitung panjang untuk lanjut dalam putaran pesta pemilu tahap kedua.Alih alih maju terus pantang mundur,Tsvangirai pilih langkah seribu,berlindung dibalik kokohnya tembok kedutaan besar negara belanda.Suatu sikap yang rasional mengingat babak kedua pemilu yang jauh belum berlangsung saja telah memakan sedikitnya 80-an korban jiwa di pihak rakyat tak bersenjata.Maka,negara dengan lantang mengumumkan kemenangan sang maestro,pendiri pilar demokrasi negeri,presiden lebih dari 3 dasawarsa. Pengumuman Mr.Robert Mugabe sebagai presiden selanjutnya menggantikan dirinya sendiri,mengakhiri anti-klimaks dari upaya perubahan yang gagal.Satu lagi contoh,Zimbabwe...negeri yang gagal melakukan perubahan...tengah mengais liang lahat kematiannya.

Kisah diatas,hingga saat ini memang masih terus bergulir.Namun endingnya masih jauh dari penerawangan akal sehat manusia awam.Zimbabwe,bak cermin negeri kita tahun 1959-1966,dan 1997-1998.Yang pertama (1959-1966) dimulai dari dibubarkannya parlemen oleh maestro negeri kita--Ir.Soekarno melalui dekrit presiden,yang merupakan salah satu labirin jalan pintas negara menjinakkan podium demokrasi di parlemen.Dekrit presiden,menjadi sumber hukum dan dicangkokkan dalam doktrin hukum ketatanegaraan kita.Dengan tumpulnya pisau demokrasi,sang maestro bebas bereksperimen dialektika logika materialime sosialis ala marhaenisme-nya.Maka digelorakanlah revolusi,yang dibumbui dengan aneka program,diantaranya program ganyang malaysia,ganyang singapura,amerika kita setrika,inggris kita linggis dan sebagainya.Sebuah program yang sah2 saja sejauh realisasinya tidak merontokkan ekonomi rakyat.Namun nyatanya,negara dengan ikhlas mensahkan kebangkrutan rakyat diantaranya yang cukup terkenal,melalui sanering.Yaitu,dipangkasnya 3 angka nol dibelakang nominal uang negara,rupiah.Maka rontoklah ekonomi kerakyatan yang mendorong revolusi saling bantai antar anak negeri di penghujung tahun 1965 se-antero nusantara.
Kisah yang sama juga terjadi di era 1997-1998.Bedanya,yang pertama rontok karena program populis revolusioner yang makan ongkos besar dari proses penghisapan massal perekonomian rakyat.Nah,yang terakhir dibawah presiden Soeharto.Kebangkrutan negara karena belitan rentekoalisi jemaah bankir internasional lewat serbuan penjajahan baru,pinjaman manis beracun ganas dengan rente berbasis dollar.Dibantu oleh pendekar2 kapitalis yang dipelopori oleh Soros dan lembaga2 valas internasionalnya,maka lengkaplah sudah ekonomi negeri ini tumbang gedubrak bak tunggul poohon roboh ditimba kilat sambaran petir.Kebangkrutan yang lagi2 diciptakan oleh negara untuk sebesar-besarnya maslahat keterpurukan ekonomi ummatnya.

Dengan nada lain,sekali lagi saya sampaikan.Perubahan adalah lagu lama kaset baru.Sebuah syair yang sama namun dengan irama gendang yang terus dimodifikasi.Manusia dituntut untuk terus hidup dalam irama inovasi perubahan. Sebuah harga kuburan,berubah atau punah,alias sirna dilamun tuntutan perubahan itu sendiri.Maka dalam konteks itulah para alumni,mahasiswa,dosen,karyawan,Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Brawijaya Malang dihadapkan pada ngarai menganga,tantangan dunia baru yang lebih kompleks ikhwal penyebarluasan ilmu yang bermanfaat.Karena ilmu hanya akan menjadi sesuatu yang bernilai alias berharga tatkala diimplementasikan dengan sesama.Berdirinya blog Sosektaers-ub mudah2an salah satunya adalah demi menjaga keberlangsungan "ras" Sosektaers sebagai insan yang jumawa dengan ilmu dipundaknya.Sebuah obor pengetahuan terang benderang yang telah panas lantaran lama kami genggam sejak bergesernya pita toga kami menandakan kelulusan sebagai Sarjana,atau bahkan diantara kami ada yang Master,atau Doktor,dan Profesor.

Atas dasar semua itu,melalui forum ini kami sampaikan....
KAMI SOSEKTAERS UB SEANTERO JAGAD MAYA INI BERSUMPAH....
AKAN TERUS MENJAGA OBOR API PERUBAHAN HINGGA HAYAT DIKANDUNG BADAN
SEJAUH PERUBAHAN ITU MENUJU KE ARAH YANG LEBIH BAIK
DEMI KEMASLAHATAN KUALITAS KEHIDUPAN ANAK CUCU KAMI...

KAMI SOSEKTAERS UB DIMANAPUN KAMI BERADA...
BAIK YANG ADA DI DUNIA,MAUPUN YANG ADA DI LUAR DUNIA KELAK (ASTRONOUT)
BERJANJI AKAN TERUS MENGGIATKAN AMAL ILMU YANG KAMI MILIKI
HINGGA TIADA SATU PUN YANG TERSISA PENGETAHUAN YANG KAMI MILIKI...
SELAIN PENGETAHUAN YANG HAKIKI .....
KEMBALI KEHADIRAT ALLAH
ILAHI ROBBI....

ATAS NAMA SOSEKTAERS FAPERTA (AND SO ON AGROCOMPLEX FAKULTY) UNIBRAW....
KITA SEMUA...
HOREEEEEE.....MERDEKA !
BERUBAH.....atau PUNAH !!!!!