Ayo gabung Neobux ! anda dibayar untuk tiap iklan yang anda klik

Kamis, 24 Juli 2008

DARI PIKIRAN KE NASIB




By Luqman Setiawan



Saya ingin memulai tulisan kali ini dengan mengutip petuah bijak yang rasanya tidak asing lagi bagi kita,telah banyak orang yang sukses karena tekun mengaplikasikannya,namun lebih banyak lagi yang belum menempatkannya sebagai sebuah realitas. kira-kira bunyinya seperti ini...

"Jagalah PIKIRANMU-----karena pikiranmu akan menjadi UCAPANMU....
Jagalah UCAPANMU ------karena ucapanmu akan menjadi PERBUATANMU...
Jagalah PERBUATANMU--karena perbuatanmu akan menjadi SIFATMU ...
Jagalah SIFATMU---------karena sifatmu akan menjadi KARAKTERMU...
Jagalah KARAKTERMU --karena karaktermu akan menentukan NASIBMU ! "

Yap,untaian baris kalimat sederhana yang terangkai di atas menggambarkan pada kita betapa pikiran yang kasat mata ternyata sangat mempengaruhi nasib hidup kita sepanjang perjalanan kehidupan di alam nyata yang 'fana' ini.

Lantas,darimana datangnya pikiran yang bersemayam di benak kita ?
Pikiran hadir melalui proses belajar yang diterima dari lingkungan sekitarnya. Proses belajar tersebut memancarkan jutaan arus informasi ke segala pejuru, juga ke benak kita.Penyerapan informasi tersebut tersaring,ada script informasi yang diterima,banyak pula yang ditolak.Sementara paket script informasi yang kita terima lantaran nyambung dengan logika kita itulah yang mengkristal menjadi pemikiran kita.

Kenapa pemikiran harus kita jaga ?
Karena pemikiran merupakan pusat kendali yang men-setting lahirnya kata-kata. Jamaknya, pernyataan seseorang pastinya tidak tiba-tiba keluar dari mulutnya tanpa dikomando oleh perkawinan antar pemikiran di dalam benaknya. Dalam bentuknya yang lebih kompleks,pemikiran yang kita miliki dapat kita salurkan dengan energi laksana fusi elektron dalam bom nuklir,yakni melalui tulisan yang dipancarluaskan melalui media paling populer se jagad raya ini.Internet.

Sama halnya dengan pemikiran.Kata-kata dan tulisan yang kita kreasi juga penting untuk kita jaga.Karena,sebagaimana yang pernah disinggung dalam tulisan terdahulu,kata-kata (dan tulisan) laksana mantra magis bagi sang pengucap (penulisnya).Seseorang melakukan suatu tindakan,atau tidak melakukan apa-apa,itu karena efek samping,atau residu dari kata-kata/tulisannya.Tentu menjadi relevan bagi kita semua untuk berhati-hati dengan mulut dan 10 jari tangan yang kita miliki.Salah ucap,apalagi salah ketik,bisa berakibat fatal bagi sang empunya.Karena Kata-kata dan juga tulisan melahirkan "PERBUATAN".Sebuah lafadz kata yang menjadi naif lantaran digunakan sebagai jargon seorang tokoh politik, "Hidup adalah Perbuatan" .

Akhirnya,terjadilah perbuatan.Soal disesali atau tidak,yah mau apa lagi,"nasi telah menjadi bubur".Dalam konteks itulah,perbuatan harus kita jaga. Karena jika pedal rem pikiran,dan kata-kata kita lepas,maka perbuatan yang kita lakukan akan kembali berulang. Perbuatan yang kita lakukan,dan terjadi berulang-ulang,maka lahirlah itu menjadi rutinitas kita sepanjang kehidupan yang dilalui.Maka selamat kita ucapkan,karena pada saat itulah sifat seseorang telah dilahirkan.

Sifat yang dimiliki,bisa baik bisa buruk.Tergantung dari seberapa kuat norma-norma yang ada di masyarakat berlaku. Tentu kita semua sepakat untuk mengusir jauh-jauh sifat-sifat yang buruk dan merugikan sang pemilik sifat dan lingkungannya.Maka dalam konteks itulah sifat harus dijaga kuat agar jangan sampai sifat-sifat yang kita miliki terus mengkristal,menguat,dan menyatu membentuk KARAKTER jati diri kita.

Dan karakter yang kita miliki merupakan kekuatan dahsyat yang sedemikian ekstrimnya akan memberikan kita energi merubah seluruh kehidupan kita selama ini. Di saat yang sama karakter yang miliki merubah semua kehidupan kita,pada kejap itulah NASIB kita telah ditentukan.

Singkatnya,saya sangat tidak percaya bahwa NASIB sudah dituliskan oleh yang maha kuasa dengan begitu saja seolah-olah manusia hanya bisa pasif menerima curahan kejadian sebagai suratan takdir yang semestinya ia dapatkan. Karena Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum,sampai kaum itu sendiri yang berkemauan untuk merubahnya.! []

3 komentar:

Unknown mengatakan...

sangat setuju mas!

Sosektaers.ub mengatakan...

sangat sepakat !
Seorang menejer Quality Assurance sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta pernah bilang ke saya,

TULIS APA YANG AKAN KAMU KERJAKAN,
DAN KERJAKAN APA YANG SUDAH KAMU TULIS.

Apa yang mau kita tulis, semuanya ada dalam pikiran kita. Dan apa yang sudah kita kerjakan semuanya akan menentukan nasib kita.
Oyi?

Anonim mengatakan...

kawan luqman waras terus ya??
Nggak pernah belok-belok.
Istikomah ya!!!