Ayo gabung Neobux ! anda dibayar untuk tiap iklan yang anda klik

Jumat, 04 Desember 2009

Koyo iyo iyo'o



Posting by Rachman Adi Saputra *

Judul diatas sebenarnya sebuah kalimat dari bahasa jawa (saya juga belum lama tau istilah ini), yang dapat diartikan seseorang yang seakan2 tahu padahal dia belum tentu tahu mengenai tersebut dan seolah2 ingin menunjukkan pada orang lain bahwa dia mengerti dan paham mengenai hal tersebut (kira2 begitu).
Saya tertarik mendiskusikan istilah tersebut karena kayaknya kita semua dalam beberapa bulan terakhir ini telah menjadi orang yang seakan-akan mengerti dengan jelas permasalahan dan langsung memutuskan hal terebut karena opini yang berkembang luas di masyarakat dengan dibantu peran media. Bagaimana dalam waktu yang berdekatan kita seolah-olah sudah dapat menemukan siapa yang benar dan siapa yang salah dalam contoh kasus yang seakan-akan memiliki benang merah yaitu kasus ANTASARI, BIBIT & CANDRA, SUSNO dan BAILOUT BANK CENTURY. Saat ini kita sealah olah diajak menjadi ahli hukum dan ahli ekonomi. Bagaimana kita digiring oleh opini2 sehingga ribuan orang berdemo pada masing2 opini yang belum tentu mereka tahu kebenarannya bahkan satu juta orang melalui facebook mendukung suatu opini yang justru kita semua belum tahu kebenarannya. (walaupun kita tahu id di internet dapat dengan mudah digandakan)????? sehingga satu juta belum berarti satu juta.
Sebuah hal menarik terjadi pada saat terjadi diskusi Lawyer's club yang ditayangkan secara live di Tvone beberapa waktu yang lalu bagaimana seorang Karni Ilyas tidak dapat menjawab pertanyaan dari pengacara OC Kaligis mengenai pernahkah seorang Karni Ilyas melihat berkas-berkas perkara seperti lazimnya hal orang berperkara pada saat membahas kasus mengenai Bibit Candra yang diperdebatkan apakah perlu diteruskan ataukah harus di “deponering” (satu kata lagi yang baru saya ketahui). Satu bukti yang tentang judul diatas.
Artinya (ini saya yang mengartikan sendiri) adalah kita semua saat ini masih terus diberi informasi dengan sangat berlimpah dengan berbagai sudut pandang. Sehingga disatusisi dapat membuat hal yang sangat membingungkan buat masyarakat awam seperti kita. Berita saat ini menjadi komoditas yang sangat2 laku di jual dan menjadi suatu hal yang sangat ditunggu2 pemirsanya. Begitu berharganya Informasi sehingga pada suatu saat Murdoch merasa perlu membatasi berita-berita yang disadur oleh GOOGLE dan YAHOO!!!!!! secara gratis. Berita saat ini adalah komoditas.......!!!!!!! Saya jadi ingat dengan teman2 kita di CANOPY yang juga berkecimpung di media Pertanian (CANOPY)......gmn kabarnya teman2 seperti Slamet, Widya, Siti Asnah, dan lain2........yang mewartakan media dengan sepenuh hati.
Bagi saya saat ini adalah saatnya kita menyaring semua informasi yang ditampilkan oleh media-media yang bisa jadi memiliki suatu misi tertentu terhadap beritanya. Dan akan sangat mendukung media2 yang mencerdaskan pembacanya dan bukan memperkeruh suasana untuk meningkatkan oplahnya. Dan dengan membaca berita tidak membuat kita merasa semakin tahu dan menjadi orang seperti judul di atas.

Keluhan dan pengaduan terhadap tulisan ini
Silahkan hubungi :
email : sosektaers.ub@gmail.com

NB : Tulisan ini dibuat juga tidak berarti saya tidak mendukung siapa2.......

* Penulis adalah Angkatan 1996-Alumni Sosek Faperta Unibraw.
Deklarator (pendiri) Permaseta Unibraw (1999),organisator mahasiswa jurusan (1999)
perancang Liga Sosek,dan segudang kontribusi baik lainnya.

Kamis, 03 Desember 2009

PERATURAN TENTANG ALIH FUNGSI LAHAN

Posting by SAI*

Sebagai orang yg berlatar pendidikan pertanian dan kebetulan ditugaskan di Bali oleh perusahaan tempat bekerja sekarang. Ada satu hal menarik yang ada di Bali, yaitu mengenai peraturan pemerintah daerah yang mengatur wilayah hijau. Dimana ada perlindungan terhadap sawah-sawah di Bali agar tidak tergerus oleh investor pariwisata yg sangat massif di Bali, sehingga tidak terjadi konversi lahan yang sangat cepat akibat rakusnya investor untuk mencari lahan yg digunakan untuk membuat hotel, villa, dan perumahan-perumahan.

Di Bali saya merasakan pemerintah daerah sangat konsen menjaga agar tidak terjadi alih fungsi lahan terutama areal persawahan. Di setiap jalur hijau dipasang papan pengumuman yang menerangkan bahwa sepanjang sekian meter atau kilometer adalah jalur hijau, sehingga tidak boleh ada bangunan (rumah, toko, atau apapun) yang berdiri di jalur tersebut. Walaupun masih terjadi alih fungsi lahan, tetapi tidak seradikal alih fungsi lahan di Jawa atau daerah lain yang pemerintahnya sangat tidak konsen dalam menjaga alih fungsi lahan pertanian.

Sepanjang satu tahun saya di Bali untuk wilayah persawahan yang dipasang papan jalur hijau belum pernah saya lihat terjadi alih fungsi lahan pertanian. Asumsi saya adalah karena perda tersebut efektif dalam menjaga hilangnya areal persawahan. Dimana sawah disamping sebagai mata pencaharian juga sebagai tempat yang memiliki nilai budaya dan social.
Walaupun harga tanah di Bali sangat mahal (harganya sudah setara harga jakarata), tetapi Perda ini menurut pengamatan saya mampu menghalangi terjadinya transaksi jual beli areal persawahan. Dan perda ini efektif juga melindungi petani dari mata pencahariannya, karena jika lahan pertaniannya terjual, maka petani akan tercabut dari akar social budayanya yg bermatapencaharian petani.

Ketersediaan pangan sangat ditentukan oleh ketersediaan lahan. Karena hasil panen disamping ditentukan oleh intensifikasi juga ditentukan seberapa luas lahan yang dijadikan areal persawahan. Penambahan areal persawahan sangatlah tidak mudah karena pasti mengorbankan areal lain yg juga hijau dalam hal ini hutan yang sangat penting dalam menjaga iklim dan ekosistem.

Saya memiliki pemikiran bahwa entah 25 tahun lagi atau lebih negara yang menguasai pangan di dunia adalah negara yang memiliki posisi tawar lebih dibanding negara2 di dunia. Jadi langkah brilan seperti yang dilakukan Bali dengan memberikan PERDA jalur hijau untuk melindungi areal persawahan bisa diikuti oleh daerah lain. Sehingga kebutuhan pangan di Indonesia bisa terjaga dengan ketersedian lahan persawahan yg memadai, dan masyarakat bisa menjangkau harga pangan karena tidak perlu impor.

* Penulis adalah Alumni Sosektaers Unibraw (angkatan 1996),Pendiri PERMASETA, dan
sekarang sedang menikmati indahnya hidup sebagai pekerja migran di Bali.

Rabu, 02 Desember 2009

Elegi Cinta Terlarang dari Pyongyang ...

Posting by Luqman Setiawan

Kalau dunia pop Indonesia sempat bergema dengan hits kondang duo virgin lewat tembang lirih "Cinta Terlarang".lain ceritanya dengan nada sumbang yang baru saja tiba dari Pyongyang, ibu kota negeri tirani Korea Utara yang dinakhodai Kim Jong Ill.

Kabar buruk itu akhirnya tiba juga.Melalui pengumuman resmi pemerintah setempat, efektif berlaku mulai hari Senin,1 Desember 2009, negeri yang kaya akan musibah bencana alam beberapa tahun belakangan ini resmi memberlakukan pemotongan (sanering) nilai mata uangnya (won) sebesar 100 basis poin.Dalam sekejab 100 won (mata uang korea utara)menjadi 1 won mata uang mereka yang baru.Gilanya lagi, pemerintah membatasi penukaran uang yang dimiliki oleh rakyatnya. Per orang tidak boleh menukarkan lebih dari 100.000 won,belakangan di revisi menjadi maksimal 150.000 won penukaran per orang.Hal ini sama artinya dengan tidak berharganya kepemilikan uang ditangan masyarakat yang melebihi batasan maksimal yang ditoleransi pemerintah. Alias,uang ditangan mereka menjadi sampah dalam sekejap.

Harus diakui, Korea Utara dapat dikategorikan sebagai negeri yang kacau balau dalam segala bidang.Disempurnakan lagi dengan silih bergantinya musibah bencana alam.Tapi sekacau-kacaunya negeri komunis yang satu ini, nilai tukar mata uangnya terhadap dollar Amerika hanya terpaut : 1 USD = 135 Won versi valas resmi pemerintah,dan 1 USD = 2000 s/d 3000 Won versi pasar gelap yang menjamur di negeri itu. Artinya, sebelum sanering,nilai mata uangnya terhadap US Dollar kelihatan masih bernilai. Bandingkan dengan Indonesia yang kurs 1 USD nya saat ini setara dengan Rp 9,435 (kurs rerata hari ini).

Mengenai yang namanya Sanering ini,kisah Indonesia pernah mengalami masa pahit serupa dengan kasus Korea Utara saat ini.Kisah sedih tersebut merupakan klimaks dari periode perekonomian tragis tahun 1960 - 1965 dengan fakta-fakta fantastis : inflasi rata-rata tahunan 650 %, indeks biaya 438 %, indeks harga beras 824 %, tekstil 717 %, dan rupiah anjlok nilainya terhadap US$ tinggal 1/75 (satu per tujuh puluh lima) dari angka Rp 160/US$ menjadi Rp 120,000/US$.Karena pemerintah tidak punya pilihan lain dalam menyelamatkan nilai mata uangnya, maka pemerintah waktu itu (Bung Karno) mengeluarkan Penetapan Presiden (Penpres) No.27/1965 yang menjadikan Rp 1,000 (uang lama) menjadi Rp 1,- (uang baru).

Isu Sanering di Indonesia juga sempat dipertimbangkan oleh pemerintah pada puncak krisis 1997/1998 namun dengan berbagai kalkulasi maka kebijakan yang satu ini tidak diambil oleh pemerintah.Andaikan sanering jadi diambil pemerintah pada waktu krisis 1997/1998 tentu itu hal yang tidak terlalu mengejutkan bagi kita semua mengingat nilai nol yang berhasil dipotong oleh sanering tahun 1965, 32 tahun kemudian (1998)telah kembali lagi bertambah 3 nol dibelakangnya.Masih ingat waktu jaman kuliah saat baca buku-buku teks, seperti yang berjudul : "menggerakkan dan membangun petani" (AT Mosher) disitu ada ilustrasi (riil tahun 1971) indeks harga produk pertanian seperti 1 tongkol jagung yang harganya cuma 3-5 rupiah saja. Sekarang harga satu tongkol jagung ditingkat tengkulak Rp 3000 - Rp 5000 rupiah,atau bahkan sudah lebih.Wow,ajaib.Welcome back angka nol !

Pada akhirnya, kita harus berfikir ulang terkait rasa cinta dan sayang kita terhadap benda yang bernama uang. Karena cinta terhadap uang ternyata merupakan cinta yang salah, atau lebih tepatnya menjadi cinta terlarang.Karena uang yang beredar saat ini hanyalah timbangan nilai relatif terhadap suatu produk.Artinya yang esensial bukan uangnya tapi produknya.Bagaimana kalau penjual produk tidak mau ditukar produknya dengan uang yang kita pegang ?
Kejadian tersebut riil terjadi di Jerman tahun 1924,Zimbabwe 1998,dan sekarang Korea Utara.

Maka tidak heran jika futurolog kondang John Naisbit dalam rilis buku Megatrends menulis dengan tegas ; uang merupakan monopoli terakhir yang dimiliki oleh negara dan akan segera berakhir. Naisbit mencontohkan,petani di India yang menggunakan bawang putih sebagai medium pengganti uang sebagai salah satu indikator pudarnya monopoli negara.Naisbit memprediksikan bahwa uang negara akan berakhir digantikan dengan uang komoditas, barangkali ini menjadi indikasi sistem barter akan mereinkarnasi dalam wujudnya yang modern.

Karena itu, mumpung Rupiah masih cukup berharga untuk dapat ditukarkan dengan aneka produk yang ada disekitar kita maka alangkah berbahagianya anda yang berhasil menggunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai Rupiah yang kita terima dari Gaji / penghasilan usaha kita malah mengantarkan kita pada cinta terlarang.Karena "raga" dari uang kertas valas/rupiah yang kita pegang tidak setara dengan daya belinya yang terus merosot dimakan pencuri yang bernama inflasi hingga satu titik dimana uang kertas/valas menjadi kertas yang tidak lebih seharga kertas bekas (kiloan) sesuai fitrahnya.

Jadi, kalau raga-nya tidak dapat kita miliki jangan nekad menyimpannya di hati.
Seperti bait "Cinta Terlarang" duo virgin

Kau kan slalu tersimpan dihatiku
Meski ragamu tak dapat ku miliki
Jiwaku kan slalu bersamamu
Meski kau tercipta bukan untukku

Tuhan berikan aku hidup satu kali lagi
Hanya untuk bersamanya
Ku mencintainya sungguh mencintainya ...

Senin, 30 November 2009

Viva 10 thn PERMASETA,HOW LONG CAN YOU GO ?



Posting by Luqman Setiawan

Malam ini tepat 10 tahun organisasi bernama Perhimpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (PERMASETA) Universitas Brawijaya Malang menapaki dekade pertamanya.Bak manusia,usia 10 tahun adalah usia emas dalam meraih sebanyak-banyaknya norma kehidupan demi kesempurnaan hidup di puncak usia kelak.Setidaknya ada 5 catatan penting yang dapat kita kaji dan renungkan kembali dalam meningkatkan nilai organisasi yang lebih baik lagi.
posting kali ini merupakan bagian lain dari posting saya tentang PERMASETA yang pernah di muat
di blog sosek96

Pertama,Deklarasi PERMASETA ; perwujudan sikap profesional yang skeptis,kritis,dan taat asas

Perbedaan mendasar antara organisasi PERMASETA dengan nenek moyang pendahulunya (HIMASEP) adalah kelahirannya yang ditandai dengan Deklarasi Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian yang menekankan akan pentingnya berdiri tegak dalam kerangka profesionalisme yang teguh menjaga jarak dengan puncak puncak kekuasaan negara. Skeptis dalam memandang setiap fenomena yang terjadi di masyarakat seraya konsisten menempatkan sikap kritis,dengan berlandaskan ketaatan terhadap asas dan norma yang berlaku di masyarakat.

Kedua,Komitment PERMASETA terhadap anggota sebagai asset yang utuh dan memberi manfaat secara menyeluruh.

Pendirian organisasi PERMASETA dilandasi pada komitment yang utuh bahwa sepanjang organisasi berdiri akan terus melibatkan sepenuh dan segenap aspek sumberdaya manusia yang tergabung dalam organisasi.Dalam kerangka itulah dibangun satu platform yang utuh sistem kaderisasi yang memungkinkan proses transfer nilai dan penguatan keilmuan anggota menjadi kekuatan praktis yang kredibel sebagai kekuatan yang inheren dalam terjun ke masyarakat.

Ketiga,Eksistensi PERMASETA adalah solusi kesetaraan,kebersamaan,penghargaan terhadap sesama

Kelahiran PERMASETA merupakan titik balik dari berakhirnya era hegemoni dan anti kesetaraan yang mengecilkan peran mayoritas mahasiswa sebagai intelektual yang berdiri didalam kerangka kesetaraan,kebersamaan,dan penghargaan terhadap sesama.
setiap anggota memiliki hak dan kewajiban yang sepadan tanpa dibedakan oleh latar belakang institusionalisasi tertentu.

Keempat,Realisasi tujuan organisasi PERMASETA adalah aktualisasi yang aktif,dinamis, dan progresif


Berdirinya PERMASETA didasarkan atas pemahaman bahwa tujuan organisasi yang ditetapkan merupakan sesuatu yang aktif,dinamis dan progresif.karena itu merealisasikan program organisasi sebagai sebuah seremoni dan rutinitas bukan saja melecehkan semangat pendirian organisasi tetapi juga mengkerdilkan kekuatan dan potensi riil organisasi.

Kelima,Dimensi Praktis PERMASETA inheren dalam kerangka amal ilmiah,ilmu amaliah

Semangat pendirian PERMASETA dikukuhkan dalam koridor aktualisasi amal ilmiah,ilmu amaliah yang mengandung arti bahwa organisasi adalah medium anggota dalam menerapkan teks keilmuan yang diperoleh di bangku kuliah menjadi serangkaian praktik nyata dan memberikan manfaat nyata dalam kehidupan masyarakat.

Kesimpulan

Program kerja,dan tata kepengelolaan organisasi PERMASETA yang bertentangan dengan kelima semangat pendirian organisasi bukan saja mengingkari komitment pendirian organisasi, melainkan juga mematikan sistem tata kelola organisasi itu sendiri.


Bergerak lebih maju,dan lebih baik
Viva 10 Tahun PERMASETA, HOW LONG CAN YOU GO ???

Minggu, 29 November 2009

GERAKAN MASSA FB MANIA

GERAKAN MASSA FB MANIA

Ada kejadian yang tidak lazim dalam gerakan massa yg terjadi akhir2 ini. Yaitu gerakan popular massa virtual yang mengangkat issue yg berkaitan social kemasyarakatan dengan memanfaatkan teknologi informasi yang sebenarnya belum teruji efektivitasnya di Indonesia. Yaitu pengorganisasian massa melalui Face Book yang mengangkat issue ketidakberesan kasus penyidikan Bibit-Chandra. Ternyata hal ini membuat keder juga pemerintah SBY, walaupun sebenarnya yg membuat keder SBY adalah pemutaran rekaman di MK yg secara gamblang mengungkapkan ketidak beresan dalam system hokum dan peradilan di Indonesia. Hal diatas seakan menjadikan tesis bahwa pengorganisasian via FB seakan efektif untuk menjadi gerakan yang massif dan mungkin bisa bersifat radikal.

Fenomena berikutnya adalah mulai banyak issue yg diangkat oleh para FB mania untuk mendapatkan dukungan dan kontra dukungan terhadap suatu kasus. Pengorganisasian via Face Book cukup unik walaupun disitu tidak ada proses pengkaderan dan ideologisasi yg terstruktur dan tersistematika dengan baik. Sehingga gerakan via FB pun langsung mati suri ketika kasus Bibit dan Chandra selesai. Pengorganisasian dengan cara popular menurut saya bisa taktis untuk mencapai tujuan jangka pendek. Karena menciptakan sentimen irasionalitas dalam benak masyarakat yg secara sosiologis masyarakat kita mudah terbakar dan mudah padam.

Sebenarnya hal ini mudah terlihat ketika gerakan via FB yg jumlahnya sudah tembus 1 jt mau mengadakan aksi besar2an di bunderan HI. Ternyata yang hadir hanya berjumlah ratusan. Gerakan ini cukup cerdik dengan memanfaatkan teknologi IT dan Media Massa yang meliput aksi ini. Sehingga isue yang diangkat bisa didengar dan ditangkap oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia walaupun saya yakin yang menonton aksi itu di tv tdk sampai 1 jt orang. Berbeda dengan rekaman yang didengarkan oleh MK yang saya yakin didengar oleh hampir seluruh rakyat Indonesia.

Sebagai orang yang memahami cara pengorganisasian, saya merasakan ada suatu lompatan kuantum dalam hal menggerakkan massa di Indonesia, walaupun sebenarnya cara ini sudah dipakai oleh Obama dalam memenangkan Pilpres USA. Lompatan dari gerakan massa riil ke gerakan massa virtual. Ternyata militansi saja tidak cukup tapi harus cerdik dalam menggunakan media untuk tercapainya tujuan taktis. Untuk tujuan strategis saya tidak yakin dengan media ini.

Dan saya ucapkan selamat datang gerakan massa virtual di negeri ini..

SAI 96

Sabtu, 28 November 2009

Industri Kreatif, APA KABARMU ????

Posting by Luqman Setiawan

Barangkali kalo ada kompetisi ironi sejarah bangsa-bangsa modern, Indonesia akan masuk didalam deret nomor wahid. Bagaimana tidak, negeri yang kaya akan sumberdaya alam di darat dan laut baik yang nampak maupun yang terkandung dalam perut bumi nyata kurang termanfaatkan bagi kemaslahatan manusia yang berdiam didalamnya.

Pada pertengahan era 80-an, negeri ini cukup manis untuk mampu swasembada beras. Berbanding terbalik dengan tahun-tahun belakangan ini yang ketersediaan stock-nya harus "diganjal" oleh supply import.

Gandum yang sepanjang sejarah peradaban sosial masyarakat tidak dikenal sebagai bahan pokok harus di import demi memenuhi hajat hidup perubahan perilaku masyarakat yang mengandalkan mie instan untuk menopang ketersediaan konsumsi rumah tangga.

Aneka ragam sumberdaya tambang, yang mestinya lebih daripada cukup untuk dinikmati oleh seluruh rakyat negeri ini malah jauh dari maslahat yang diharapkan.

Minyak bumi ? yang pada era 70 an kita surplus dan banyak menopang pembangunan negara,nyatanya kini menjadi minus..dan merubah status kita dari eksportir minyak menjadi importir..

Aneh memang, sekedar ilustrasi, Indonesia secara matematis masuk top 10 eksportir emas dunia, faktanya dalam top 30 saja negeri ini tidak tercatat dalam daftar eksportir. Lebih aneh lagi, Singapura yang jelas tidak punya tambang emas malah tercatat masuk dalam top 10 besar eksportir emas dunia.

Tidak bermaksud untuk bicara data dan statistik, hanya ingin sekedar bertanya saja sebenarnya ada apa dengan kita semua ?

Terlihat di sini salah satu problem paling mendasar dari kita semua adalah miskinnya kreatifitas dan kesadaran untuk maju. Untuk lebih baik lagi.

Negara tandus seperti korea, negara ancur dan miskin sumberdaya (pasca kalah perang) jepang, negara darurat militer taiwan (sepanjang waktu dalam tekanan RRC),yang nyata mereka secara material jauh dibawah kita. Faktanya secara tingkat ekonomi jauh melampaui kita : kemana-mana. Karena mereka sadar tidak ada yang bisa mereka andalkan selain berjuang memecah dan memeras otak menciptakan produk kreatif yang bisa di eksport agar mereka bisa hidup layak sebagai sebuah bangsa.

Belajar dari bangsa-bangsa lain,kreatifitas bangsa ini memang menjadi satu tantangan tersendiri.
Ini PR bukan saja buat negara, tapi buat kita semua.

Kenapa kaum terpelajarnya lebih nyaman pilih jadi pamong praja atau masuk idustri kerja daripada jadi raja diatas kakinya sendiri ?
Lebih enjoy punya job title, ketimpang name title dengan brand nama sendiri ?
Lebih suka lari dari realitas dengan rutinitas ketimbang belajar berbuat ?

Karena kreatifitas bukan (atau belum ?) menjadi bagian dari budaya kita.
Industri kreatif yang ber basis rumahan meski dewasa ini sedang galak2nya di sosialisasikan oleh kementerian tertentu, jauh panggang dari api.
Tanpa ada kemauan mendorong industri kreatif di negeri ini,maka jangan harap bangsa ini mampu bertahan sebagaimana layaknya suatu bangsa.

Industri kreatif, APA KABARMU ?

*Note :
Salute buat mas Rachman dan mbak Uun yang sudah merintis industri kreatif rumahmanikku

Kamis, 26 November 2009

Nick Vujicic, Sang Motivator dan Inspirator

Ketika saya dan suami mengikuti acara CPW (Core Person Weekend) di Wonosalam, Jombang pada awal bulan November lalu. Salah satu pembicara yaitu, Ibu Yunita menyampaikan materi tentang sikap. Disela-sela penyampaian materi tersebut, beliau menayangkan video dengan durasi pendek.

Video tersebut menampilkan Nick Vujicic, seorang pria berusia 26 tahun yang menjalankan hidupnya dengan sempurna.

Awal dari video tersebut, hanya terlihat raut wajah Nick Vujicic yang bersemangat sambil memperkenalkan diri dihadapan kamera.

Semula, saya pribadi begitu terpesona melihat wajahnya yang menarik dan tersenyum. Namun, ketika sorot kamera mengarahkan ke seluruh tubuhnya, saya sempat terenyuh melihatnya.

Nick Vujicic, seorang pria yang menginspirasi banyak orang di dunia ini untuk selalu bersikap positif dan terus berani menghadapi kehidupan ini, ternyata tidak memiliki kesempurnaan pada fisik tubuhnya yaitu tidak mempunyai tangan dan kaki sejak lahir.

Sejenak saya tertegun. Nick Vujicic memang orang yang sangat luar biasa. Dalam ketidaksempurnaan fisik yang ia miliki, tapi ia mampu memberi inspirasi dan semangat kepada orang lain yang memiliki fisik lebih sempurna dari nya.

Dalam video tersebut di perlihatkan kehidupan sehari-hari yang dijalani Nick Vujicic.Mulai dia bangun tidur,melakukan aktifitas di kamar mandi,mengenakan pakaian,sampai mengisi kegiatan hari itu. Ia lakukan sendiri tanpa bantuan orang lain. Padahal ia tidak memiliki tangan ataupun kaki seperti orang lain. Namun wajahnya tetap bersemangat.

Di session lain, di tunjukkan beberapa album foto Nick dari bayi sampai dewasa, yang semuanya menggambarkan bahwa Nick benar-benar menghargai kehidupan ini dengan penuh semangat dan antusias.

Namun ada pula session selanjutnya di video tersebut, terlihat Nick pun mengungkapkan bahwa ia pun pernah merasakan saat down,namun hal itu tidak menjadi penghalang baginya untuk terus bangkit dan maju.

Tapi yang paling menyentuh adalah session video pada saat Nick dengan segala kesederhanaan yang ia miliki memberikan motivasi kepada para siswa sekolahan yang hadir untuk bertemu dengannya. Nick dengan penuh kesungguhan memberikan motivasi yang sangat membekas dihati para siswa tersebut.

Nick,mungkin hanya pria biasa dengan kekurangan fisik. Namun dengan keadaannya tersebut, tidak membuat dia minder ataupun putus asa menghadapi dunia ini. Bahkan Nick mampu menunjukkan kepada dunia siapa dirinya sekaligus menjadi inspirasi bagi setiap orang untuk tidak pernah menyerah dalam menghadapi kehidupan. Dunia ini begitu indah untuk diisi hal-hal yang positif dan bermanfaat.

Sobat,belajar kisah Nick Vujicic ini,permasalahan SIKAPdan PIKIRAN adalah hal yang paling inti dan penting dalam hal ini. SIKAP dan PIKIRAN seorang Nick memang sangat luar biasa. Dari semua keterbatasan fisik yang ia miliki, ia mampu bersikap dan berfikir positif menghadapinya, dan bahkan ia mampu merubahnya sebagai sumber kekuatan dalam hidupnya.
Pertanyaan saya sangatlah sederhana pada diri saya sendiri dan para sobat? Apakah selama ini kita dapat mampu ber SIKAP dan BERFIKIR Positif dalam menghadapi semua hal yang terjadi dalam hidup kita? Bahkan bila hal yang terjadi tersebut benar-benar merontokkan semangat kita dan membuat kita terpuruk serta merasa bahwa tidak ada jalan untuk menghadapi itu semua selain menyerahkan nasib.

Melihat sosok Nick dengan penuh aura positif yang dimilikinya, membuat kita harus intropeksi diri kembali. Tanpa kita sadari, begitu banyak anugrah yang diberikan Tuhan kepada kita. Termasuk kesempurnaan fisik yang tidak dimiliki oleh Nick. Tapi mengapa perasaan bersyukur dan sikap positif Nick malah lebih bermakna dari pada kita? Terlebih ia bisa begitu banyak menginspirasi dan membangkitkan semangat orang lain.

Well sobat. Semua memang tergantung dari SIKAP dan PIKIRAN kita masing-masing. Bila kita selalu belajar bersikap dan berfikir positif, maka hal-hal positif pula lah yang akhirnya dapat kita tarik. Sedikit mengambil intisari dari buku The Secret tentang law of atraction atau hukum tarik menarik. Saya jadi ingat satu pesan orangtua terdahulu agar kita selalu bersikap dan berfikir positif. Ya..,karena dengan begitu kita akan menarik hal-hal positif kepada diri kita.

Karena itulah sobat.., tariklah hal-hal yang positif disekitar kita. Buang jauh-jauh hal-hal negatif ke laut aje :)

Nick mengajarkan banyak hal pada saya pribadi dan semua orang tentunya. Tidak hanya ttg sikap dan berfikiran positif saja. Tetapi tentang arti semangat dan perjuangan hidup yang ia di wujudkan melalui kehidupan yang ia jalani dengan penuh rasa syukur dan menginspirasi banyak orang untuk berubah lebih positif dan baik.... :)

Thanks to Nick Vujicic
And thanks to Bu Yunita atas materinya di CPW sehingga muncul video ttg Nick Vujicic ini...

Wonosalam - Bontang
November 2009